Pendidikan Multikultural dalam Psikologi Pendidikan
PENDIDIKAN MULTIKULTURAL
1.
Pengertian
Pendidikan Multikultural
Secara
sederhana pendidikan multikultural, dapat didefenisikan sebagai “pendidikan
untuk/tentang keragaman kebudayaan dalam merespon perubahan demografis dan
kultural lingkungan masyarakat tertentu atau bahkan dunia secara keseluruhan”.
Pendidikan
multikultural adalah pendidikan yang menghargai perbedaan dan mewadahi beragam
perspektif dari berbagai kelompok kultur.
2.
Fokus
Pendidikan Multikultural
Pendidikan multikultural terfokus
pada beberapa hal, sebagai berikut :
a. Mengajarkan
moral kepada para pelajar
b. Pendidikan
lebih dari satu budaya
c. Mengajarkan
untuk menghargai perbedaan
d. Mengutamakan
toleransi
3.
Ciri-Ciri
Pendidikan Multikultural
Ciri-ciri pendidikan multikultural
adalah sebagai berikut :
a. Menghargai
berbagai perbedaan, siswa-siswi yang ada dalam pendidikan multikultural setiap
harinya berada dalam lingkungan dengan individu-individu berbeda, sehingga rasa
toloeransi terhadap perbedaan-perbedaan tersebut lebih besar daripada siswa
pendidikan nonmultikultural
b. Apresiasi
dan interpedensi, pendidikan multikultural mengajarkan pada pelajar maupun
mahasiswa untuk selalu mengapresiasi (menghargai) perbedaan budaya.
c. Terbuka
dalam berfikir, pelajar atau mahasiswa dalam pendidikan multikultural dididik
untuk untuk berpikir luas dan kritis. Terlebihnya terhadap sesuatu yang berbau kultur
(budaya), agar setiap sikap yang mereka ambil tepat dan efesiendalam konteks
lingkungan multikulturalnya.
d. Memahami
dan mengerti terhadap kultur (budaya) orang lain, karena pada pendidikan
multikultural peserta didik tidak hanya diperkenalkan satu budaya namun hampir
seluruh budaya maka peserta didik akan lebih memahami kultur-kultur yang ada di
lingkungannya.
4.
Pendekatan
Pendidikan Multikultural
Ada beberapa pendekatan dalam
pendidikan multikultural, yaitu sebagai berikut:
a.
Teaching of the Exceptional and the
Culturally Different (pengajaran bagi perbedaan kultural dan
eksepsional) adalah pendekatan dengan tujuan adalah untuk memperlengkapi murid
dengan keterampilan kognitif, konsep, informasi, bahasa, dan nilai-nilai
tradisional yang diperlukan oleh masyarakat (Amerika) dan
padahal untuk memperbolehkan mereka untuk menggenggam satu pekerjaan dan fungsi
diantara dengan institusi kemasyarakatan dan budaya.
b. Inter
human relationship of approach (pendekatan antar manusia), tujuan dari pendekatan ini
adalah untuk meningkatkan satu perasaan kesatuan, toleransi, dan penerimaan
diantara murid. Pendekatan ini melahirkan perasaan positif diantara murid yang
berbeda, meningkatkan identitas group dan rasa bangga untuk murid dari warna
kulitnya, mengurangi stereotip, dan usaha menimalisir prejudice dan bias.
c.
Single-Group Studies Approach (Pendekatan belajar kelompok ), Pendekatan ini adalah suatu pembahasan
mendalam dari group minoritas dengan maksud anggota group ini diberikan kuasa,
mengembangkan pada mereka rasa kesadaran bangga pada groupnya, dan
membantu anggota dari group dominan memahami darimana orang lain
berada.
5. Paradigma Pendidikan Multikultural
Paradigma
merupakan sesuatu yang tertanam terhadap suatu hal. Dalam pendidikan
multikulturan ada sesuatu yang harus ditekankan atau yang ditanamkan tadi,
sebagai bentuk dari paradigmanya. Berikut adalah paradigma-paradigma pada
pendidikan multikultural :
• Pendidikan multikultural
harus menawarkan beragam kurikulum yang merepresentasikan pandangan dan
perspektif banyak orang.
• Pendidikan multikultural
harus didasarkan pada asumsi bahwa tidak ada penafsiran tunggal terhadap
kebenaran sejarah.
• Kurikulum dicapai sesuai dengan
penekanan analisis komparatif dengan sudut pandang kebudayaan yang
berbeda-beda.
• Pendidikan multikultural
harus mendukung prinsip-prinisip pokok dalam memberantas pandangan klise
tentang ras, budaya dan agama.
0 komentar: